Rabu, 25 September 2013

Sorry, I Love You : See You Again.

Celia.. apa yang dilakukannya ditempat ini. Aku langsung memberhentikan mobilku didekatnya dan menghampirinya.
“Celia..” panggilku
“Ja.. Jayden..” jawabnya gemetar karena kedinginan.
“Apa yang kau lakukan disini? dan dengan siapa kau disini?”
“Aku....”
“Ah, nanti saja kau jelaskan padaku. Sekarang ayo masuk.” Jawabku sambil menarik tangannya.

Tanpa protes Celia mengikuti permintaanku. Dia masuk kedalam mobil dan duduk disampingku.
“Pakai ini, kau pasti sangat kedinginan.” Aku memberikan jaket yang kupakai tadi.
“Terima kasih, Jayden.” Jawabnya sambil mengambil jaket dari tanganku dan langsung memakainya.
Aku mulai mengendarai mobilku lagi. “ Sekarang ceritakan mengapa kau ada ditempat itu tadi.”
Dia mulai menceritakan semuanya kepadaku sambil menangis. Aku tak pernah menyangka bahwa Celia yang ku kenal selalu ceria mengalami kisah seperti itu. Kisah cinta yang menyedihkan. Maaf Celia, aku tak bisa membantu apa-apa. Aku menghela dalam hati.

****
Keyra.


            Sudah satu jam lebih aku mencari surat persetujuan untuk seminar penelitian yang sudah ditanda tangani oleh dosen pembimbingku dan hasilnya sama tetap tidak ada. Dimana aku harus mencarinya? Seingatku aku menyimpannya didalam map yang berisi berkas-berkasku yang lainnnya. Aku sudah menelpon Olivia kalau saja aku menitipkan surat itu padanya, tapi tetap tidak ada. Aargghhh, ceroboh, ceroboh. Kenapa kebiasaan burukmu tidak pernah hilang Key. Aku memaki diriku sendiri. Aku mulai menangis, karena kesalahanku sendiri. Kemana surat itu Ya Tuhan.. Aku membutuhkannya, besok pagi ada seminar. Saat sedang mencarinya didalam tasku yang lain, Olivia menelponku lagi. Dia mengatakan bahwa surat itu bisa diminta lagi dibagian administrasi fakultasku. Tapi yang membuatku putus asa adalah kantor itu akan tutup lima belas menit lagi sedangkan jarak dari rumah kekampus itu adalah 45 menit perjalanan. Walaupun aku tahu bahwa itu tidak mungkin, aku tetap berusaha. Aku langsung mengeluarkan mobil dari garasi dan pergi kekampus.

            Saat akan keluar kulihat sebuah mobil sport berwarna hitam terparkir didepan pintu pagar rumahku. Siapa yang memarkirkan mobilnya sembarangan, menghalangi jalan keluar. Ahh, siapa pemilik mobil ini. Aku mendengus kesal.

            Aku keluar untuk menghampiri pemilik mobil itu, tapi tanpa disangka pengemudi mobil itu ternyata turun juga. Dan ternyata...
“ Kau.....?? “ kami saling menunjuk satu sama lain.
“ Kau.. Aquilla Keyra Nicoline Feehily”
“ Iya aku Keyra. Bisakah kau menjauhkan mobilmu dari sini, karena aku sedang buru-buru. Ku mohon.” Aku tak ingin membuang waktuku lebih lama lagi.
“ Tunggu sebentar, aku hanya ingin memberikan ini padamu.” Katanya sambil memberikan selembar kertas padaku.

Awalnya aku sedikit acuh, namun saat terlihat jelas nama lengkapku dikertas itu mataku langsung membulat. Itu suratnya Key, itu suratnya. Teriakku dalam hati.
“Hey ini milikmu kan?” lelaki itu membuyarkan lamunanku.
“Iya ini benar milikku, bagaimana bisa ada padamu?” jawabku sambil mengambil surat yang diberikannya padaku.
“ Apa kau lupa, tadi siang kita bertabrakan dan semua lembaran skripsiku jatuh, begitu juga denganmu. Dan tanpa sengaja surat ini terbawa olehku.”
Ahh iya, kenapa aku sampai lupa tentang itu. Lelaki ini yang memarahi tadi pagi.
“ Terima kasih kau sudah mengantarkannya kesini” jawabku.
“ Hey, kau jangan berfikir yang tidak-tidak ya. Aku mengantarkannya kesini karena kulihat jadwal seminarmu besok pagi. Aku tidak mau menjadi penghambat langkah seseorang”
Siapa juga yang berfikir macam-macam tentang dia. Tidak pernah, aku hanya ingin berterima kasih.
“Ya maksudku terimakasih. Cuma itu saja.”
“ Iya, maaf juga tadi aku sempat membentakmu saat dikampus. Aku tidak sengaja”
“ Tidak apa-apa, aku memang ceroboh.” Setelah tadi dia mengatakan bahwa aku berfikir yang macam-macam tentangnya sekarang dia malah meminta maaf padaku. Lelaki ini aneh.
“ Baiklah, aku permisi dulu. Kuharap lain kali kau harus berhati-hati Keyra. Sudah beberapa kali aku bertemu denganmu dan kau selalu melakukan kesalahan yang merugikan dirimu sendiri.”
“Maksudmu??” apa maksudnya sudah beberapa kali bertemu denganku? Seingatku baru tadi pagi dan malam ini aku bertemu dengannya.
“ Aku tidak bermaksud apa-apa. Bye.. “ dia melambaikan tangannya padaku lalu masuk mobil dan kemudian pergi.

Sedangkan aku masih berdiri kaku sambil memegang surat yang diberikan lelaki itu tadi. Kata-katanya masih jelas teringat olehku. Beberapa kali bertemu denganku, dan aku melakukan kesalahan.
Lelaki itu, datang tiba-tiba. Berbicara aneh, dan dia bahkan tidak mengenalkan namanya padaku. Dia siapa? Keyra apa yang kau fikirkan? Bukan saatnya memikirkan lelaki itu, fokus pada persiapan besok pagi. Protes hati kecilku.


*******
            Semua rencanaku diminggu ini berjalan dengan lancar, seminar penelitianku sukses dan sekarang saatnya bersenang-senang. Dulu saat kak Kieran masih ada kami akan pergi kesuatu tempat untuk merayakannya. Tapi sekarang aku takkan pernah lagi merayakannya bersamamu kak.

            Minggu ini aku berencana untuk pergi bersama Kevin tapi sayang sekali, Kevin sangat sibuk sehingga kami harus menunda rencana kami untuk berlibur bersama. Beruntunglah ada acara tahunan yang biasanya dilaksanakan oleh pihak kampus, yaitu pekan olahraga mahasiswa, seminar, bazar dan beberapa acara penggalangan dana lainnya sedangkan acara puncaknya yaitu akan digelar pukul 8 malam ini.

            Sejak tadi siang kami berada dikampus untuk mengikuti acara yang diselenggarakan oleh panitia pelaksana, dan sekarang tanpa terasa kami sudah mencapai acara puncaknya.
“Key, ayo kita berdiri disana. Aku ingin melihat Andy lebih dekat lagi” 
“ Apa dari sini kau tidak melihatnya dengan jelas?” tanyaku sambil cemberut.
“ Ayolah Key, aku hanya ingin melihat kekasihku lebih dekat lagi.” Olivia mulai menarik tanganku.
Aku baru ingat kalau Andy adalah kekasih barunya Olivia, wajar saja kalau dari tadi dia ingin sekali melihat kekasihnya dibarisan paling depan.
“ Hmm, baiklah. Tapi dengan satu syarat, kita tidak akan pulang terlalu larut malam. Kau ingatkan aku sekarang sendirian, dan Kevin sedang diluar kota.”
“ Iya Keyra, iya aku janji” jawabnya sambil mencubit pipiku
Spontan aku langsung memegang pipiku “Aww, sakit Liv”
“Itu karena kau terlalu cerewet, ayo kita kesana. Aku yakin sebentar lagi Andy dan teman-temannya akan tampil.”

            Kami berjalan kebarisan penonton yang paling depan. Tak lama kemudian Andy dan teman-temannya naik keatas panggung pertunjukkan. Aku memperhatikan mereka satu persatu. Hingga mataku terfokus pada sang gitaris. Dia lelaki itu, jadi dia berteman dengan kekasihnya Olivia.

You'll never touch my face
We'll never play these games
We'll never be the same
I think about that night
You never said goodbye
You only walked away
  
          Alunan musik dan suara Andy mulai memenuhi ruangan aula, aku masih tetap memperhatikan lelaki yang memakai jaket hitam. Harus kuakui penampilannya sangatlah keren. Astaga Keyra, apa yang kau fikirkan tentang lelaki itu.

It's like my heart stopped beating when you walked away
And all that I believed in is going to waste
You'll never know that I loved
You'll never know that I trusted you in every way
You'll never know that I miss
You'll never know that I think about you everyday

Aku mengalihkan pandanganku dari lelaki itu, aku melihat wajah Olivia. Dia ikut bernyanyi bersama yang lainnya.

You'll never know these tears I've cried
That I'm sleeping on your side
And are you thinking of me?
I don't, I don't know
You'll never know I'm up all night
You're still the best thing in my life
And if you ever come back
I'll never, I'll never know..

“Liv... apa kau sering melihat Andy latihan?” tanyaku sambil berteriak. Suara musik yang kencang mengharuskanku untuk berteriak saat berbicara dengan Olivia.
“Beberapa kali Key, mereka sangat keren kan?”
Aku mengangguk sambil tersenyum.
“Sudah ku duga kau pasti menyukai mereka”


*****

            Tak terasa acaranya telah selesai, sebelum pulang Olivia memintaku untuk menemaninya menemui Andy. Ternyata Olivia meminta kekasihnya untuk mengantarkan kami pulang, mengingat sekarang sudah larut malam. Saat kami sampai diparkiran kulihat Andy bersama lelaki itu.

“Keyra, ini Andy.” Olivia memperkenalkan kekasihnya padaku.
“Hai, aku Keyra..” sapaku sambil tersenyum.
“ Hai, Livia sering bercerita tentangmu, senang bertemu denganmu Key..”
“Terima kasih Andy, penampilan kalian tadi keren.”
“ Aku senang jika kalian menyukainya, eh iya ini Jayden..” ternyata lelaki itu namanya Jayden.
Belum sempat aku menyapanya Jayden tersenyum menatapku. “ Senang bertemu denganmu lagi Keyra”
“ Aku juga..” jawabku sambil tersenyum.
“ Kalian pernah bertemu sebelumnya?” tanya Olivia curiga.
“ Beberapa kali secara tidak sengaja..” ucap Jayden.
Masih saja dia mengatakan kalau kami sudah beberapa kali bertemu. Padahal baru dua kali.
“Key, aku dan Andy ingin membeli minuman dulu. Kau tidak apa-apakan menunggu disini sebentar”.

Bisa-bisanya Olivia meninggalkanku dengan Jayden. Sedangkan dia asyik bersama kekasihnya.
“Baiklah..” jawabku pendek.
Olivia dan Andy pergi keminimarket yang ada didalam wilayah kampus. Sepeninggal Olivia dan kekasihnya, aku dan Jayden saling diam. Kami hanya sibuk dengan ponsel masing-masing. Hingga akhirnya Jayden memecah keheningan antara kami berdua.
“Keyra, aku mau ketoilet sebentar. Kau tidak apa-apakan menunggu disini, sebentar lagi Andy dan Olivia pasti kembali. Seharusnya kau tunggu didalam mobil saja, tapi Andy tidak meninggalkan kuncinya padaku. Kalau mobil Livia?” tanyanya.
“ Kuncinya ada di Livia. Ya sudah aku disini saja tidak apa-apa.”
“Lagipula tidak mungkin kan kau mau ikut denganku” ucapnya sambil terkekeh.
“Apa maksudmu?? Tidak aku disini saja.” Jawabku sambil cemberut.
“ Aku Cuma bercanda Key..” katanya sambil pergi meninggalkanku.

*****

Jayden


Selesai dari toilet, aku bergegas kembali keparkiran menemui Keyra. Aku takut kalau Andy dan kekasihnya belum kembali dari minimarket. Saat aku sampai diparkiran aku tidak melihat Keyra, yang ada hanyalah tasnya.

“Keyra.. Keyraa..” aku memanggilnya.
Tapi tak ada jawaban sama sekali. “ Keyraa....” panggilku lagi sambil mengedarkan pandanganku kebeberapa arah. Tiba-tiba firasat buruk menghampiriku...


*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar